Ini sih KKN di Desa Penari versi Pabrik Industri | Review Film Pabrik Gula

review pabrik gula

Hallo semua.. selamat datang kembali di blog Gateniaz, dalam tema review film. Kali ini aku mau membahas film yang viral baru - baru ini yang diangkat dari... yah lagi - lagi thread viral dari twitter atau X, dan rilis tepat lebaran 2025 dengan Judul Pabrik Gula.

Disclamer, review ini berdasarkan sudut pandang pribadi saya, jika kalian tidak sependapat ya wajar, karena ini bukan sudut pandang objectif melainkan subjectif. Ada kemungkinan yang saya sampaikan akan megandung SPOILER, jadi bagi kamu yang belum nonton film ini dan gak mau kena spoiler silahkan close artikel ini.

Film ini sebenarnya punya konsep yang simpel, yaitu sekelompok pekerja pabrik gula yang mendapatkan terror dari para jin penunggu pabrik yang ternyata pabrik ini dekat dengan kerajaan demit (kerajaan Makhluk Halus).

Dilihat dari trailer nih film kayanya oke sih, tapi sayangnya nih film malah lebih dapat di komedinya ketimbang horrornya, malah kalo kulihat kaya film KKN di Desa Penari cuman versi Pabrik Industri. 

Aku akan bahas dari segi visualnya dulu. MD entertaintment bener - bener serius dalam menggarap visual film ini, mulai dari set tempat, color grading hingga beberapa shot itu terasa enak ditonton. Set tempat pabriknya yang bener - bener kelihatan tua dan seram, lalu pengambilan gambar ladang tebu yang di shot dari atas sampai para pekerja yang ngarit tebu - tebunya itu keren sih menurutku, apalagi alat - alat penggilingan hingga rel kereta tua sampai lodji para karyawan itu oke sih.

Color grading di film ini lumayan, saat kondisi malam pun gak bener - bener gelap, namun masih enak dilihat apalagi waktu si Endah yang keluar dari lodji nya pas malam itu, penggambaran suasana malam yang penuh kabut dan diterangi lampu - lampu kuning itu keren banget menurutku. Kesan horror nya dapat, apalagi sound effect nya dibuat sunyi dan ditambahi suara - suara kaya peluit jam malam dan kaya langkah kaki berat gitu, menambah kesan horrornya. Ditambah suara gamelan hingga penampakan sekelompok orang main gamelan dengan nuansa gelap dan diterangi obor sampai penampakan sosok Jin tinggi besar bertanduk di kegelapan yang cukup seram. Adegan lain yang lumayan kusukai yaitu ritual - ritualnya, apalagi si Dukun Mbah Jinah (diperankan Dewi Pakis) itu bagus saat melakukan ritual, kuda lumping sampai gamelan dan visualnya itu keren sih, walaupun penerangannya agak kurang yah tapi masih enak dilihat dan gak gelap amat.

Namun sayangnya film ini lebih banyak nampilin jumpscare di beberapa scene dan setiap jumpscare di film ini gampang banget ditebak, terus sound effect nya itu ganggu banget dan gak nyaman. Mulai dari Endah yang di tampaki sosok menyerupai Wati, Wati yang dingganggu pas sholat, Fadhil yang di ganggu noni belanda pas tidur, sampai si dua komedian Franky dan Dwi yang di kejar - kejar hantu sepeda sama wanita baju putih. Serem enggak, kaget juga enggak tapi kuping hampir budeg.

Oke, sekarang dari segi cerita, menurutku terlalu template dan basi sih, bahkan lebih sebagian besar mirip KKN di Desa Penari cuman ini versi Karyawan Pabrik. akting para karakter lumayan, paling keren aktingnya si Dewi Pakis sama si Wavi Zihan waktu dia nangis setelah dikhianati Hendra sampai pas kesurupan itu keren sih. Satu lagi akting yang lumayan keren yah si Yono Bakrie dan Sadana Agung sebagai duo satpam Rano & Karno yang setiap adegannya bikin aku ngakak, apalagi pas duet bareng Benidictus Siregar (Franky) dan Arif Alfiansyah (Dwi) itu setiap celetukannya bikin ngakak. Nah sayangnya dari latar belakang karakter hingga build up nya gak jelas sama sekali. Mulai dari kenapa mereka mau kerja di pabrik itu, hubungan persahabatan beberapa karakter, latar belakang si pemilik pabrik, dan yang aku heran hubungan Hendra sama Naning itu mereka beneran saling suka apa cuman nafsu doang itupun gak dijelaskan lebih dalam. Lalu si Fadhil yang ternyata dia punya mata batin, tapi ya udah gitu doang dan gak ada penjelasan lebih mendalam lagi.

Di sepanjang jalannya cerita cuman di perlihatkan sosok - sosok hantu korban kebakaran pabrik yang bolak - bolik nerror para karakter, tapi yang di terror hanya karakter itu - itu aja, dan kalo kulihat dari awal film tuh karyawan kan banyak, tapi mereka gak ditunjukin keberadaannya sampai mendakati akhir film yang tiba - tiba kesurupan massal gitu. Bahkan sosok - sosok hantu disini itu juga gak jelas mereka ini asal - usul nya gimana, kaya cuman ditampilin aja buat serem - sereman gitu terutama hantu - hantu belanda yang muncul doang buat nakut - nakutin tapi udah gitu doang. Bahkan sosok Maharatu yang kupikir pasti sosoknya cantik jelita kaya bandarawuhi gitu, apalagi diperlihatkan dia punya perhiasan emas yang ghaib, tapi ternyata jelek dan kaya nenek tua pengidap kanker (terus buat apa perhiasan tadi). Intinya alur cerita film ini biasa aja sih dan sangat gampang sekali dipahami untuk penonton awam dan sangat klise banget seperti film horror pada umumnya.

Lalu untuk plot twist nya itu sudah di spoilerin sama poster pertama yang dirilis pihak studio yang mengandung kontroversi dan sempat di cekal. Yah aku paham sih itu cuman strategi marketing dengan menampilkan adegan vulgar biar banyak yang nonton. Tapi sayangnya secara gak langsung malah ngasih spoiler berat ke penonton.

 



Oke itu aja sih review ku soal film ini, 

Final Score ku beri rating 5,8 / 10 yang berarti kurang tapi masih layak tonton. CUMAN....

PLeaseee... untuk kalian para orang tua atau petugas Bioskop, Bisa gak sih kalian gak ngajak anak kalian atau membiarkan anak kecil nonton nih film. Padahal udah jelas tuh film 17+, ada adegan vulgar, adegan darah dan banyak kata - kata kasar yang di ucapkan beberapa karakter di sepanjang film ini. Yah tapi itu terserah kalian deh...

Sekian dan Terimakasih...

 

Komentar

Postingan Populer