Review Jujur film "Petaka Gunung Gede" ( Lebih Merasa Kesel Ketimbang Serem )

 


Review ini berasal dari pendapat pribadi saya, menurut saya sendiri, bukan semua orang. Kalian setuju atau tidak itu terserah kalian karena setiap orang pendapatnya berbeda.

Mungkin review saya ini akan mengandung SPOILER, jadi buat yang belum nonton dan gak mau kena spoiler jangan dibaca artikel ini. oke lamgsung saja.

Menurutku film ini lebih ngejual drama dan bikin emosi ketimbang horrornya.

Info yang kudapat dari film ini itu diangkat dari kisah nyata yang diceritakan lewat podcast, tapi aku belum nonton podcast nya sih.

Konsep cerita sebenarnya simple ya, cuman sekelompok anak muda yang mendaki gunung tapi dapat banyak gangguan dari penunggu karena melanggar pantangan gitu sih, itu yang kukira diawal. dan diantara anak muda itu, ada 2 karakter utamanya yaitu Maya (diperankan oleh Arla Aliani) & Ita (diperankan oleh Adzana Ashel), dan ada karakter lain seperti seperti Indra kakaknya Maya (diperankan oleh Raihan Khan), Ale teman Indra (diperankan oleh Endy Arfian), Ucup (diperankan oleh Moh. Iqbal Sulaiman) lalu ada aktor yang ku kenal banget kiprahnya yaitu si bapak Teuku Rifnu Wikana yang berperan sebagai Rakib (bapaknya Ita) dan ibunya Ita (diperankan oleh Mieke Amalia) dan masih ada banyak lagi tapi langsung lanjut ke review ceritanya saja.

Awal cerita cukup aneh dan lebay sih menurutku, menampilkan sosok orang yang namanya Maya mungkin si narasumber aslinya, bilang bahwa apa yang diceritakan di podcast itu belum lengkap dan akan diceritakan sisanya di film yang membuatku langsung.. HAH. 


Oke setelah itu dibuka dengan menggambarkan persahabatan Maya dan Ita yang lagi senang - senang menikmati liburan masa sekolah, ya memang anak muda ya tapi terlalu berlebihan apalagi diatas motor sampai teriak terus nyetirnya itu terlalu membahayakan sih 😮‍💨. lanjut sampai rumahnya Ita itu Maya kaya dilihatin sosok yang menurutku agak aneh sih padahal belum naik gunung kok bisa sudah dihantui hal mistis yang membuatku bertanya - tanya ini khodamnya Ita atau sebuah peringatan gimana gitu.


Singkatnya sampai dimana si Maya denger rencana kakak nya (Indra), yang mau naik gunung bareng temen - temennya, terus si Maya ingin ikut yang awalnya gak dibolehi karena naik gunung itu gak sembarangan. Tapi ya namanya juga anak muda yang masih belum tau apa - apa dan maksa pengen ikut itu wajar aja sih, sampai si Maya ngajak Ita untuk menghabiskan sisa liburan sekolahnya. Ya intinya si Ita ikut walau awalnya gak di izinin ortunya.

Nah sampai perjalanan sih biasa ya, si Maya berulang kali dapat melihat sosok misterius di belakang Ita, di jalan sampai pas di hutan. (sedikit info yang kudapat katanya si Maya ini indigo sama kaya kakaknya Indra, tapi di film ini kaya gak bener - bener dijelasin jadi kalo orang awam baru nonton gak bakal tahu kenapa kok Maya bisa ngerasain)

nah menurutku awal perjalanan cukup bagus sih, kita diperlihatkan step by step saat mau mendaki gunung, mulai dari persiapannya dari rumah, berangkatnya ke penginapan sampai malam itu istirahat dulu, lalu berangkat besok pagi jam 7 mulai naik, sampai di puncak pas sore lalu mendirikan tenda, besok paginya pulang turun gunung sampai rumah. Semua itu di gambarkan detail banget yang menurutku ini bagus lah. 

Nah cuman disini ada hal yang bikin emosi, dimana si Ita ini sebenarnya mengalami datang bulan yang harusnya sama teman - temannya disaranin mending gak usah daki tapi tetep ngotot, tapi itu gak masalah sih karena memang gak ada masalah perempuan bulan daki gunung, cuman yang jadi masalah si Ita ini kondisinya gak fit plus ada tujuan lain yang terungkap nanti di akhir film yang membuat sebuah plot twist yang sangat kocak dan TOLOL bagiku, bagiku sih..

oke jadi singkatnya si Ita itu sebelum naik dia itu ganti celana di toilet dan masukin bekas darah nya ke kresek hitam, disini dia dilihatin sosok yang bikin jumpscare cuman sayangnya biasa aja dan gak seram, terus dia sempat kerasukan sama penunggu gunung, dan dia disuruh turun oleh penunggu gunung karena dia kotor dan kaya membawa sesuatu. Nah kupikir apa yang kotor itu bekas darah datang bulan yang dia bawa tadi tapi yah nanti aku jelasin di akhir.

Nah si Maya itu berulang kali bercanda sama Ita ya layaknya teman yang akrab banget, berulang kali si Ita ini ngeluarin kata - kata bijak persahabatan yang ala - ala drama tapi kok kaya agak lebay gitu ya, bahkan si Maya berulang kali nangis lihat kondisi nya Ita yang makin memburuk yah.. it's okay sih tapi udah tau gitu kenapa elu gak tegas dan maksa si Ita turun aja Bambang. Dan itu teman - teman kakaknya yang daki kayanya emang udah kesel banget sampai marah - marah mewakili😂dan yang bikin aku kesel, adegan - adegan klise yang terus berulang, si Ita sakit, kesurupan, terus Maya bilang "Ta.. sadar Ta, istighfar Ta". Ita sadar terus bilang kita masih sahabat kan, terus lanjut, Ita kesurupan lagi, kata - kata bijak Maya muncul lagi, "Ta.. Sadar Ta, istihfar", Ita sadar dan bilang " kita masih sahabatan kan", cuman ketambahan "gw gpp kok, gw pasti bisa sampai puncak" terus aja kaya gitu sampai emosi aku. Kata - kata yang di ucapkan cuman istighfar ta, istighfar...!  Hadeh, mending lu seret si Ita turun aja deh.


Dan untuk para penunggu gunung yang ganggu itu kok kesannya kaya biasa aja njir, seremnya pun juga gak dapet kecuali satu. Ada satu sosok penunggu telaga di gunung yang adegannya keren banget dan lumayan seram. dia muncul kaya kuntilanak gitu, dari bawah air muncul ke permukaan terus ngambang dan ngelihatin Ita dan Maya dengan tatapan kosong beeehh... itu keren banget menurutku, wajahnya sih gak seram malah cantik, cuman visual adegan kemunculannya yang diiringin musik itu keren banget menurutku jadi aku sempat mikir kalo seandainya aku disitu pasti ketakutan setengah mati 😱. Nah di adegan inilah yang nanti juga menimbulkan plot twist yang tolol diakhir, pokoknya si Ita ini membuang benda yang dibungkus kresek hitam ke telaga yang bikin si penunggu telaga itu marah, lalu merasuki Ita dan nyekik leher Maya, cuman awalnya kupikir yang dibuang itu pembalut dan yang ngerasuki si hantu telaga, eh.. ternyata bukan. 

oke aku lanjutkan.. ada hal yang mengganjal di film ini sejak awal aku nonton, si Ita itu kan digangguin di Gunung, tapi kenapa ibunya Ita itu juga digangguin oleh sosok aneh di rumahnya, ini yang bikin aku merasa aneh aja sih, kok bisa penunggunya sampai gangguin orang tuannya yang dirumah padahal Ita nya belum pulang yang dimana ini juga nanti terhubung ke plot twist nya.


Singkatnya Maya dan Ita sudah sampai puncak bareng lainnya pas kondisi sudah sore dan mereka mendirikan tenda. disini terjadilah drama lagi, si Ita mengakatan hal aneh ke Maya sambil sedih dan dimana aku udah bisa nebak gimana endingnya dari scene ini. oke lanjut.. si Ita mulai deh mengalami gangguan lagi sampai kejang plus mata merah, terus kemudian ditolong oleh bapak - bapak di gunung situ terus si Ita di adzanin dan sebagainya. nah sampai pas dini hari si Ita digangguin lagi sama makhluk yang sama sejak di rumah, toilet sampai puncak gunung pun wujud makhluknya pun sama tapi gak seram. 

Yah singkat cerita besok paginya mereka bisa kembali pulang, cuman si Ita kaya merasa ketinggalan sesuatu dan salah satu temannya juga merasa janggal kaya orangnya kurang atau lebih. aku udah bisa nebak sih ini apa yang ketinggalan.

Nah sampailah dirumah si Ita itu kondisinya memburuk, berulang kali dia mengalami kerasukan sampai melukai dirinya sendiri terus masuk rumah sakit. Aku awalnya sih mikir ini dia di ikutin sampai rumah sama penunggunya, tapi pas dilihat dari kondisinya dimana si Ita itu perutnya membesar, berulang kali keluar darah dari mulutnya, sampai dilihatin sosok yang sama dari awal lalu suara - suara berisik di atap. inimah mirip dengan ciri - ciri orang kena santet.

Dan sesuai yang kuduga, bapaknya si Ita ternyata main klenik tapi gagal karena dibalas sama targetnya. nah disinilah plot twist paling kocaknya dan paling Tololnya, jadi selama ini sosok hantu yang menempel dan mengganggu si Ita itu adalah hantu kiriman Santet saingan bapaknya. Bapaknya gak kena tapi Ita nya yang kena, terus benda yang dibuang sama Ita di telaga itu bukan pembalut atau apa, tapi itu barang hasil santet yang ditemukan bapaknya. Si bapaknya Ita nitipin barang itu buat dibuang ketempat jauh mumpung si Ita nya lagi naik gunung, dan yang dimaksud kotor oleh para penunggu gunung itu benda santet yang dibawa si Ita.. What The F**K. Jadi gangguan sebenarnya bukan dari penunggu gunung, tapi dari Santet. Plot Twist Tolol macam apa ini.

Dari sepanjang film aku dibuat Kesel sama karakternya, di akhir film aku dibuat lebih kesel lagi sama Plot Twistnya🤦

Dan di ending, ditutup dengan adegan kaya Sinetron plus diiringi lagu Sheila On 7, dan dengan adegan yang menurutku cringe banget sih. saat si Maya bilang "bener lu Ta, gw nangis mengingat lo disini" sambil nangis mewek. terus muncul arwahnya Ita ngajak jalan - jalan bareng di atas gunung sambil senyum bahagia 😑(ngapain Maya bilang gitu sambil nangis, kenapa gak dibuat flashback si Ita bilang seperti itu terus si Maya nangis mengingat perkataan Ita, itu malah masih mending sih ketimbang ngomong lagi apa yang di omongin Ita sambil nangis)

Oke, mungkin dari segi cerita cukup segitu aja sih.. aku udah nahan emosi sambil nulis ini. Kita akan lanjut dari segi Visual.  

Dari segi Visual lumayan tapi kurang maksimal aja, hal yang paling kusuka itu waktu daki gunung ditampakan pemandangan Gunung Gede, shoot - shoot nya itu aku suka kaya gak nanggung - nanggung sih terutama bagian puncak yang para pendaki jalan menyusuri tebing itu bagus menurutku cuman sayang aja, untuk visual hantu - hantu nya terutama hantu yang nempel di Ita gak ada seremnya sama sekali malah kelihatan kaya orang pakai topeng Godzilla. satu - satu hantu yang kelihatan serem ya cuman penunggu telaga itu yang sudah aku sebutkan diatas. Settingan suasana tahun 2007 an diawal kelihatan blunder fatal sih, kenapa bisa ada Gojek Online? dan ada beberapa shoot yang bikin pusing dan gak enak dilihat. lalu untuk color gradingnya biasa sih tapi aku agak kurang suka ya, kaya terlalu grey gitu sih, mending buat lebih sejuk dengan warna biru kayanya lebih cocok, itu menurutku pribadi

Dari Segi Akting, yah lumayan sih, cuman aku kurang merhatikan aja karena udah kesel banget sama karakter - karakternya. apalagi pas si Ibu nya Ita teriak "Itaa.. Jangan Nak", Bu anak anda kesurupan, yah anda pegangi kek.. ngapain teriak - teriak kaya gitu. Terus bapaknya udah tahu dia yang salah pake ngancam laporin Maya dan Indra ke Polisi! Hadeh..

Dah itu saja review dari ku tentang film ini, ini Film ku nilai dari perspektif pribadi ya, bukan perspektif semua orang.

Untuk Rating, Kuberi 4,5 dari 10

 

Buat yang penasaran silahkan coba ditonton Trailer nya


 

Komentar

Postingan Populer