Review Anime Demon Slayer : Infinity Castle (Harusnya Bagus, Tapi Kebanyakan Flashback)

Hallo semua.. selamat datang kembali di blog Gateniaz, dalam tema review film. Kali ini aku mau membahas Anime Demon Slayer : Infinity Castle. so bagi kalian yang penasaran silahkan baca sampai habis. 

Disclamer, review ini berdasarkan sudut pandang pribadi saya, jika kalian tidak sependapat ya wajar, karena ini bukan sudut pandang objectif melainkan subjectif. Ada kemungkinan yang saya sampaikan akan megandung SPOILER, jadi bagi kamu yang belum nonton film ini dan gak mau kena spoiler silahkan close artikel ini.

Oke langsung saja...

Film ini lebih kaya roller coaster yang jalannya rata, naik, turun tapi kebanyakan rata dan sedikit naik turunnya. awal dibuat tenang dengn memperlihatkan flashback film sebelumnya yang dibawakan oleh Gyomei si Hashira Batu soal rencana membunuh Muzan, barulah aku dibawa ke scene lanjutan dimana para pembasmi iblis jatuh ke dunia Iblis Infinity Castle. 

Dari sini scene pun berubah menjadi naik kembali dan langsung disuguhi adegan pertarungan keren antara para Hashira dengan para iblis tingkat bawah, cuman yang paling dahsyat ya si Gyomei, dimana setiap dia menghancurkan sesuatu itu aku seolah terbawa kedalamnya. lalu dilanjut dengan adegan Hashira lainnya.

Visual

Dari segi visual sudah gak usah diragukan lagi, Ufotable emang high level sih, bahkan dari setiap adegan pertarungan, practical effect CGI nya itu wow banget sih. bisa kubilang ini adegan pertarungan lebih bagus daripada film - film sebelumnya, terutama pertarungan antara Giyu dan Tanjiro melawan Akaza, dan juga Zenitsu melawan Kaigaku itu luar biasa, cuman sayangnya yang pertarungan antara Shinobu vs Douma berasa kaya kurang aja gitu.

Visual setiap gambar dalam worldnya it's okay, terutama visual dunia infinity castle itu berasa nonton film Instertellar waktu masuk ke dunia 4 dimensi. seolah berada dalam sebuah kubus tesseract dalam dunia sci-fi. Namun sayangnya dibeberapa adegan, gabungan antara gambar 3D dan 2D itu kaya gak masuk banget. Gak salah sih mau gabungin 3D dan 2D di sebuah animasi, tapi yang jadi masalah penempatannya pas apa tidak, jika 3D nya bisa dicompress ke 2D dan tidak terlalu realistis, no problem, tapi di film ini 3D nya itu terlalu realistis seolah kaya asli, jadi waktu lihat karakter berada di tengah - tengah background seolah tidak menyatu, malah kelihatan kaya tempelan. dan juga dibeberapa pencahayaan juga kok kaya tidak nyambung dengan shadow nya. Tapi terlepas dari itu, kualitas grafik memukau dari awal sampai akhir.

Plot

Untuk plot cerita sih biasa aja, tidak terlalu bagus dan juga tidak terlalu jelek, cuman sayangnya penempatan flashback para karakter itu serasa kurang tepat walau gak semuanya, cuman entah kenapa flashback yang ada disini itu kebanyakan dan dibuat seolah berbelit - belit, kenapa gak dibuat langsung intinya saja.

Jadi sepanjang cerita itu dibuat seperti jalur tanjakan dan turunan namun juga jalur rata, kamu habis nanjak lalu turun dengan kecepatan tinggi tapi setelah itu jalurnya jadi lurus terus. ya seperti dalam film ini, film nya dibuat menegangkan dengan setiap adegan pertarungan para hashira, lalu dibuat memukau dengan visual effect nya, tapi tiba - tiba terjadi flashback, setelah itu tarung lagi, berhenti, flashback lagi, gitu terus. Memang penempatan flashback itu penting, tapi sayangnya disini kayak banyak yang kurang pas penempatannya yang membuat filmnya yang harusnya bagus malah menjadi agak membosankan dengan flashback - flashbacknya. Ibarat nonton Tsubasa nendang ke arah gawang langsung dikasih flashback selama 1 eposide kan jadinya kurang seru.

Dan juga untuk feelnya, entah kenapa kayak kurang banget. Beberapa scene menampilkan comedy yang harusnya bikin ketawa tapi malah garing dan biasa saja, dan yang paling aneh itu pas si Tanjiro menghilangkan keberadaan dan mau nebas si Akaza, kok si Tanjiro tiba - tiba ngomong "Akaza, aku akan menebasmu" dan itu cringe banget anjir. Terus si Giyu ekspresinya agak kocak dan bilang "kenapa malah ngomong" itu garing banget anjir, sebuah adegan yang harusnya bisa memukau, kenapa malah jadi cringe gara - gara hal gak penting, yah walaupun berhasil di penggal dan Akaza mati bundir, tapi alangkah baiknya adegan Tanjiro ngomong itu diilangkan aja.

terus scene - secene sedih dalam film ini kok gak berasa banget ya feelnya, apa karena visual effectnya atau karena audionya aku juga gak tau, tapi gak semua sih, beberapa scene dapat feelnya walau gak banyak.

Audio

Oke, Dari segi musik dan audio aku kurang bisa menilai karena dari bioskopnya entah kenapa kok soundnya kurang keras, pihak movimax tolong benahi kualitas sound systemnya ya. Tapi dari segi audio aku merasa biasa ya, instrumennya sih oke, dialog dalam setiap adegan dengan dibarengi BGM itu lumayan, tapi sayangnya di beberapa scene kok berasa kurang gitu ya, entah perasaan ku aja atau memang dari studionya, aku gak tau lagi

Oke, itu saja sih review dariku tentang Anime Demon Slayer : Infinity Castle.

Dari segi plot biasa tapi terlalu banyak flashback yang bikin membosankan, dari segi visual jangan tanyakan lagi kualitasnya untuk studio Ufotable, tapi sayangnya dibeberapa scene terlihat berlebihan dan kurang pas

Final score kuberi 8,5 dari 10

Terimakasih sudah membaca artikel ini, jika kalian punya pendapat berbeda, silahkan cantumkan di komentar.

Komentar

Postingan Populer